Pertemuan keempat, 10 Maret 2105.
Hambatan
Kreativitas
Sebelumnya,
kita sudah mengetahui apa yang dimaksud dengan kreativitas dan apa yang membuat
manusia berkreasi. Tidak cukup sampai disitu, kita juga perlu mengetahui apa
yang membuat manusia tidak kreatif, faktor-faktor apa saja yang menghambat
kreativitasnya.
Hambatan
kreativitas berarti dinding mental yang menghambat manusia untuk memahami dan
memecahkan suatu masalah. Hambatan kreativitas yang dialami setiap orang
berbeda memiliki kadar yang berbeda satu dengan yang lainnya. Terdapat dua
faktor penghambat kreatifitas, antara lain yaitu:
1. Faktor
struktural:
- Hambatan
psikologi. hambatan kreativitas yang berasal dari dalam diri seseorang, seperti
kurang mampu berkomunikasi dengan baik dan tidak memiliki kepercayaan diri.
- Hambatan
budaya. Hambatan yang berupa keseragaman cara berpikir dan memuja cara berpikir
yang logis dan rasional. Contohnya, orang yang berprofesi sebagai dokter,
umumnya tidak bisa berkreasi karena harus berpikir logis dan rasional.
- Hambatan
lingkungan fisik dan sosial. Lingkungan kita bisa menjadi hambatan dalam
kreativitas kita. Contohnya, orang yang lahir dalam keluarga seniman,
kemungkinan memiliki kreativitas yang lebih baik dibandingkan orang yang lahir
di keluarga dokter.
2. Hambatan
proses.
- Hambatan
bahasa berpikir. Bila kita terlalu lama dalam memikirkan dan mengambil
keputusan maka solusi yang dihasilkan biasanya kurang kreatif.
- Hambatan
keterpakuan fungsional. Kita hanya menggunakan suatu teknologi hanya dengan
satu cara. Contoh, menggunakan rice
cooker hanya untuk memasak nasi saja, padahal rice cooker juga bisa untuk membuat sup dan juga kue.
- Hambatan
kebiasaan memandang. Apabila pandangan kita terhadap sesuatu hanya berdiam pada
satu sisi saja, maka akan mengahambat kreativitas kita.
Selain kedua faktor tersebut, terdapat hal-hal yang kita alami dan lakukan sehari-hari bisa menjadi faktor penghambat dalam membentuk diri menjadi kreatif. Seperti kebiasaan buruk yang tidak mau diubah, cepat puas, tidak mau berpindah dari zona nyaman, malas untuk berpikir secara mendalam, takut gagal sehingga tidak berani mencoba, selalu menginginkan jawaban atau mendapatkan sesuatu secara instan, takut bersenang-senang karena tidak ingin merasa bersalah, takut dikritik dan selalu beralasan sibuk dan tidak punya waktu untuk melakukan hal-hal diluar masalah dan pekerjaan kita.
sumber gambar:
http://www.kesekolah.com/images2/big/2013052017192276731.jpg
Agama
Kristen
Dulu
Kristen bukanlah agama yang seperi kita kenal saat ini. Kristen sebenarnya
berarti Pengikut Kristus atau Pengikut Yesus. Yang percaya dan mengimani Yesus
sebagai Juruselamat, ia disebut sebagai Kristen. Mereka meyakini bahwa Yesus Kristus
adalah Tuhan dan Mesias, Sang Juruselamat bagi seluruh manusia.
Pada
abad 64SM, Nero, kaisar dari bangsa Roma tidak menyukai orang-orang Kristen. Yang
mengikut Yesus akan dibunuh. Namun, orang Kristen tidak menjadi sedikit,
melainkan bertambah banyak. Selama beratus ratus tahun kekristenan di tolak
hingga dibunuh, hal ini justru membuat mereka berpikir keras dan kreatif.
Mereka
mencari jalan keluar untuk memecahkan masalah ini, yakni bagaimana mereka dapat
beribadah tanpa harus berada diliputi rasa takut ditangkap atau di kejar-kejar
oleh pasukan romawi. Mereka pun membangun tempat ibadah dan tempat pertemuan
dengan sesama umat yang letaknya di bawah tanah. Tempat itu disebut sebagai
“katakombe”. Hal ini dapat menjadi salah
satu bukti kreativitas orang Kristen saat itu.
Katakobe; Gereja bawah tanah |
Selain
itu, mereka juga membuat simbol lain untuk menggantikan simbol Salib. Sebab di
zaman itu, siapa saja yang menggunakan Salib akan dibunuh.
Chi dan Rho |
Lambang
ini dibentuk dari gabungan dua huruf besar Yunani "Chi" dan
"Rho" (ΧΡ) yang merupakan huruf pertama dan huruf terakhir dari
bahasa Yunani. Melalui lambang ini, umat Kristen menyatakan bahwa Yesus adalah
Alfa dan Omega, awal dan akhir.
Hingga
pada masa Kaisar Konstantin, pembunuhan dihentikan karena beliau melihat cahaya
terang berbentuk salib dengan tulisan bahwa ia akan memenangkan pertempuran.
Sehingga ia menggunakan salib saat bertempur dan benar yang dikatakan, ia
memenangkan pertempuran tersebut. Kaisar Konstatinpun menjadikan Kristen
sebagai agama resmi pada tahun 313M.
Agama
Kristen yang dulu sempat ditolak, kini sudah diterima. Hal ini juga membuat
kreativitas umat Kristen semakin berkembang. Para umat Kristen tidak lagi
merasa takut ketika beribadah, mereka bahkan memadukan tata cara ibadah dengan
kebudayaan, ras dan suku mereka. Contohnya: umat Kristen yang bersuku Jawa
beribadah dengan menggunakan bahasa Jawa dan melantunkan puji-pujian dengan
lantunan khas lagu Jawa.
Melalui
pembahasan mengenai kreativitas agama Kristen, dapat disimpulkan bahwa
kreatifitas dapat muncul kapan saja dan dimana saja, bahkan dalam keadaan tertekan dan dalam
keadaan yang tidak terbayangkan seperti yang dialami umat Kristen zaman dulu.
India
India memiliki penduduk dalam jumlah
yang sangat besar yakni lebih dari satu miliar jiwa. Tak heran bila negara ini
menduduki peringkat kedua sebagai negara terpadat di dunia. Namun nampaknya
faktor penduduk tidak menjadi penghalang besar bagi India untuk tetap maju,
karena masyarakatnya merupakan kunci dari pesatnya perkembangan teknologi dan
perekonomian India.
Hal
tersebut bisa terjadi dukungan pemerintahnya dibidang pendidikan. Mereka
diberikan peluang yang besar untuk bisa bersekolah dan mendapatkan ilmu didalam
maupun diluar negeri secara mudah. Masyaraktnyapun memiliki nasionalisme besar,
setelah mereka mendapatkan ilmu di luar negeri, mereka kembali untuk membantu
memajukan kehidupan negaranya di sektor teknologi.
Selain
masyarakatnya yang mengagumkan, Taj Mahal, yang menjadi salah satu keajaiban
dunia, masih berdiri kokoh dan indah di negara tersebut sampai saat ini.
Taj Mahal |
Taj
Mahal dibangun atas perintah salah satu raja India yang merupakan seorang
muslim saat itu untuk mengenang mendiang istri yang paling dicintainya.
Berbagai orang dari latar agama yang berbeda turut ikut serta dalam proses
pembangunannya, sehingga bangunan megah tidak hanya sebagai simbol cinta,
tetapi juga persatuan dan kerukunan masyarakat India. Hal tersebut membuat
orang India juga dikenal sebagai pribadi yang mudah berbaur dengan siapa saja
yang berbeda latar belakang dengannya
Sumber
gambar:
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/c/c8/Taj_Mahal_in_March_2004.jpg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar