Pertemuan kedua Creative Thinking, 24
Februari 2015.
What
is CREATIVY?
Creativy
adalah cara kita berpikir dan melakukan inovasi yang menghasilkan ide yang
tidak diduga, benar-benar baru, dan bernilai untuk mencapai tujuan, yakni
mencapai tingkat kehidupan yang lebih baik. Secara sederhana, creativy adalah
bagaimana kita berpikir kreatif, out of
the box dan antimainstream.
Berdasarkan
definisi diatas, sayapun mencoba merangkai definisi saya sendiri tentang kreativitas.
menurut saya, kreativitas adalah bagaimana kita memandang sesuatu yang biasa
tetapi dari sudut pandang lain, yang berbeda, yang tidak orang lain pikirkan
ketika memandang sesuatu tersebut, sehingga sesuatu yang biasa itu menjadi luar
biasa. Contohnya, ketika orang lain melihat sabun, ia langsung berpikir sabun
berfungsi hanya untuk membersihkan tubuh. Tapi ketika kita melihat sabun, sabun
bisa dijadikan suatu kerajinan tangan, bukan hanya untuk membersihkan tubuh,
itulah kreativitas.
sabun biasa |
kerajinan dari sabun |
Proses
kreativitas, hanya meliputi dua hal, yakni berpikir original (benar-benar baru)
dan lalu meproduksinya menjadi realitas. Selama ini yang ada dibenak saya, bila
sudah berpikir secara original maka sudah bisa disebut kreatif. Namun ternyata bisa
direalisasikan, barulah bisa dikatakan kreatif. Apabila tidak, maka seperti
berjalan diatas awan. Banyak ide kreatif terbendung dalam pikiran, namun sulit
direalisasikan sama seperti berjalan diatas awan.
Terdapat
dua unsur utama kreatif, yakni kefasihan dan keluwesan. Keluwesan adalah bagaimana
jaringan kita terhadap sesama, kemampuan untuk bergaul dengan orang lain dan
menjadi pendengar yang baik. Hal ini menjadi unsur kreatif, karena semakin
sering kita bergaul dan mendengarkan orang lain, semakin banyak informasi yang
kita ketahui, dan informasi tersebut secara tidak langsung bisa menjadi
inspirasi untuk berpikir dan menghasilkan sesuatu yang berbeda. Kefasihan
adalah bagaimana kita mengungkapkan ide, kreativitas kita kepada orang lain. Dalam
membuat sesuatu yang menuntut kreativitas, seringkali kita bingung apa yang harus
dibuat, namun setelah berbincang-bincang dengan orang lain, inspirasi bisa
tiba-tiba datang dari apa yang disampaikan orang lain dalam perbincangan
tersebut.
Banyak
orang yang sudah memilih menjadi pelaku kreatif dibandingkan bekerja kepada
orang lain, dan jumlahnya sudah semakin tinggi. Di Indonesia, kreatif sudah
menjadi suatu industri. Setidaknya ada 14 sektor industri kreatif nasional,
antara lain periklanan, penerbitan dan percetakan, TV dan radio, arsitektur,
kerajinan, desain, fashion, film video
dan fotografi, layanan komputer dan peranti lunak, pasar dan barang seni, seni
pertunjukan, riset dan pengembangan, serta permainan interaktif. Industri
kreatif Indonesia tidak bisa dianggap remeh. Yang saat ini sedang berkembang
pesat adalah Film. Banyak film karya anak bangsa diakui dimata internasional, salah
satunya adalah film The Raid dan Laskar Pelangi yang menang diberbagai festival
film dunia. industri kreatif Indonesia mampu menyerap tenaga kerja 5,4 juta
orang dan berperan cukup signifikan dalam perekonomian Indonesia. Jadi apabila
kita kreatif, tentu bidang kreatif di Indonesia sangat menjanjikan.
Lalu
bagaimana kita bisa menjadi kreatif? Selain mau berpikir out of the box, dan antimainstream, kita juga harus mau berani
menggeser nilai sosial dan kebudayaan. Inilah yang sulit untuk dilakukan,
karena nilai sosial dan kebudayaan sudah tertanam sejak kecil dalam diri
sehingga sulit untuk digeser atau diubah. Namun langkah sederhana yang dapat
kita lakukan untuk mengatasinya adalah mau berpikir bebas dan terbuka,
mengenali dan mengerti diri kita sendiri lalu berani mengeksprsikannya tanpa
dikekang oleh nilai dan budaya.
Sumber
gambar:
http://quantumshiftpartners.com/wordpress/wp-content/uploads/2011/09/Thinking_Outside_The_Box_by_mclelun1.jpg
http://emersonthoreau.com/wp-content/uploads/2013/09/how-to-be-creative.png